Halaman

Kamis, 05 Maret 2020

Simon Sira Padji dan Ekologi




Ruas-ruas jalan di kota Ende masih sepih. Belum ada aktivitas. Udara pagi, Kamis, 30 Januari 2020 tidak panas seperti biasanya. Pagi lengang itu agak segar. Karena semalam kota Ende diguyur hujan. Jalan Gatot Soebroto, ke arah timur kota Ende yang oleh warga Ende disebut Jalan Gatsu tampak ramai dengan lalu lintas kendaraan. Padahal masih Pukul 05.00 pagi. Keluarga besar Universitas Flores (Uniflor) bergerak pagi sekali itu menuju kebun percobaan milik Faperta Uniflor. Waktu menuju ke sana kira-kira 20 menit. Kebun percobaan letaknya di Kelurahan Lokoboko Kecamatan Ndona Ende. Tepat di atas punggung bukit Lewolongga, tenda pelantikan telah dikreasi panitya.

Pelantikan dan sumpah jabatan Rektor Uniflor periode 2020-2024 tersebut dilaksanakan  Pukul 06.00 pagi dihadiri civitas akademika Uniflor, Bupati Ende Djafar Achmad, Ketua DPRD Ende Fransiskus Taso, sejumlah pejabat SKPD Ende, para kepala sekolah, dan undangan lainnya. Pengangkatan Rektor Uniflor Dr. Simon Sira Padji, M.A., berdasarkan surat keputusan Yayasan Perguruan Tinggi Flores (Yapertif) Nomor 01 Tahun 2020.

Ketika menyampaikan pidato pelantikannya, Simon memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih untuk para wakil rektor periode lalu yang oleh kerja sama tim yang baik,  Uniflor boleh mencapai akreditasi institusi B. Terima kasih yang sama Simon sampaikan kepada segenap civitas akademika Uniflor, dosen, pegawai, dan mahasiswa yang telah memberikan pikiran dan tenaganya untuk sama-sama membangun lembaga tercinta ini.

Tentang visi, Simon tetap menjadikan visi periode lalu sebagai basis perjalanan lembaga ke depan. Visi Uniflor sebagai "mediator budaya" lebih dikonkritisasi agar lulusan  mampu menjadi jembatan antara budaya lokal tradisional dengan budaya modern kemudian mensintesakan satu budaya baru untuk dihidupi dan dijalankan bersama. Agar terwujud, maka seluruh civitas menjadi manusia yang otonom dalam menjalankan tugas. Sejatinya, kata Simon, seluruh proses pendidikan adalah proses pembudayaan. Akan tetapi, selama ini di semua jenjang pendidikan proses pembudayaan terjadi satu arah, yakni penanaman budaya modern. Uniflor memilih menjadi mediator budaya agar budaya lokal tradisional tidak termarjinalisasi. Peserta didik harus mendapatkan proses pembudayaan berimbang, antara ilmu pengetahuan modern dan budaya lokal tradisional.

Simon putra petani dari Ile Boleng pulau Adonara Flores Timur itu berangkat dari  filosofi seorang petani yang menjadi bos atau tuan atas dirinya sendiri. Kita mesti menjadi bos atas diri kita karena kita sadar atas pekerjaan kita. Menciptakan ekologi kerja yang menyenangkan. Memang merubah pola pikir itu butuh waktu. Namun segenap civitas musti perlu bekerja dengan gembira, tanpa paksaan, maupun di bawah tekanan. Menyitir Almahrum Prof. Steph Djawanai, setiap kita harus berevolusi dari waktu ke waktu agar mencapai mutu yang baik. Berarak menuju humanisme baru dalam mencapai kepenuhan human yang ditandai oleh kreativitas dan tanggung jawab yang tinggi.

Bupati Ende Djafar Achmad mengapresiasi pelantikan yang menakjubkan karena dilaksanakan di kebun, dan menurutnya baru pertama terjadi di Ende, bahkan mengkin di Indonesia. "Saya kagum dengan acara pelantikan yang bernuansa alam ini. Ternyata dari puncak bukit kebun percobaan kita memandang keindahan kota Ende yang sangat indah dan elok. Bahkan, jika kita di kota Ende kita memastikan bahwa gunung Meja menjadi gunung yang tinggi, namun ketika kita berada di bukit ini, malahan gunung Ia lebih tinggi dari gunung Meja, ucap Bupati Djafar diikuti gelak tawa hadirin. Momentum ini menjadi inspirasi untuk menata kawasan-kawasan di sekitar kota Ende menjadi destinasi wisata. Selain itu, acara ini mengajak kita semua untuk keluar dari zona nyaman dalam menemukan hal-hal baru yang selama ini belum di lakukan.  Menyinggung soal sampah yang sudah meresahkan masyarakat Ende, beliau mengajak civitas Uniflor untuk membantu memberikan edukasi untuk warga. Terutama perilaku hidup sehat di tengah masyarakat.

Ketua Yapertif, Dr. Lory Gadi Djou, mengucapkan selamat kepada Rektor Uniflor, Doktor Simon. Yayasan mengambil tempat pelantikan di kebun ini agar ke depan lembaga Uniflor terus berpihak pada ekologi lingkungan. Uniflor musti di depan dalam upaya pelestarian lingkungan. Itu artinya, kita peduli akan masa depan daerah ini, tandas Lory mengakhiri sambutan singkatnya.

Turut dilantik pada kesempatan itu adalah Ferdinandus Lidang Witi, S.E.,M.Kom., sebagai Wakil Rektor Bidang Akademik, Lucia Banda, S.E., M.Si., sebagai Wakil Rektor Bidang Kesejahteraan, Stefanus Notan Tupen, S.Pd., M.Si., sebagai Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Dr. Ernesta Leha, S.E., sebagai Wakil Rektor Bidang Kerja Sama, dan Yohanes Laka Suku, S.T., M.T., sebagai Sekretaris Eksekutif Rektor. (*)