Kabut
tebal masih menggelayuti Jalan
Tite Herun di kota tua ini. Panorama keilmuan
kota pelajar ini pun belum tampak menggeliat. Embun pagi masih tampak
menggelantung pada dedahanan taman-taman kota.
Kuncup mekar pagi menorehkan senyum perangai wangi warga bunga pada
petakan setiap taman untuk menyapa warga kota yang melewati lorong-lorong
waktu. Pandangan
coba kuarahkan jauh ke depan. Mendapati seorang sosok tegar mengayuh pelan
tongkat menghampiri kampus universitas tua di kota itu. Agak terbata-bata aku
coba memberanikan diri untuk mendekati dia. Di tikungan lorong pada Jalan Tite Herun, kami bersua
membuka percakapan panjang lebar tentang kekokohan juga ketegarannya
membentengi dirinya dengan ilmu.