Ketika itu, kira-kira di pengujung 2009, pada Bulan esember, bertepatan dengan wisuda sarjana Universitas
Flores. Prof. Steph tampil membawakan pidato ilmiah dengan tajuk “Universitas Flores Mengubah Pola Pikir Anak Indonesia".
Tajuk inspiratif yang sekaligus menjadi visi Prof. Steph (almh) memimpin
lembaga Universitas Flores dalam dua periode. Bertitik tolak pada visi
inspiratif itulah, Prof Steph dalam hampir setiap kesempatan senantiasa “mendengungkan”
terminologi “Reputasi”. Berikut cuplikan berita tentang motivasi inspiratif
dari Sang Tokoh Inspiratif untuk civitas Akademica Universitas Flores.
Membangun reputasi merupakan cara
terbaik dalam mengelola Universitas Flores (Uniflor) agar dapat menjadi magnet
dari timur. Uniflor dapat setara dengan perguruan tinggi besar lain di pulau
Jawa dan menjadi daya tarik bagi masyarakat. Penegasan ini disampaikan Rektor
Uniflor Prof. Dr. Stephanus Djawanai, M.A., beberapa waktu lalu, di ruang rapat
Rektor, yang dihadiri oleh para kepala lembaga, pimpinan fakultas, dan pimpinan
program studi. Pertemuan bertujuan silaturahim akademik untuk sinkronisasi dan
sinergisitas berbagai program. “Saya mengucapkan terima kasih atas semua peran
dan tanggung jawab yang telah Anda berikan dalam membangun lembaga ini.
Hendaklah keberhasilan yang telah diraih ini menjadi momentum kebangkitan guna
mempertegas semangat dan jati diri kekaryaan untuk terus berkonsentrasi dan
kokoh berjuang membangun reputasi lembaga ini. Dalam perjuangan itulah, semua
peran yang ada kita padukan dan mengupayakan agar Uniflor menjadi magnet dari
timur sekaligus benteng moral bagi mahasiswa yang tengah dan akan menimba ilmu
di lembaga ini. Untuk itulah, civitas akademika terus membangun reputasi secara
berkelanjutan”.
Salah satu strategi yang
dijalankan, menurut Prof. Steph adalah membangun reputasi melalui
peningkatan cara belajar-mengajar yang konstruktif dengan mengembangkan potensi
mahasiswa melalui pembelajaran yang kreatif, inovatif berlandaskan pada model
pembelajaran tematik integratif. “Mahasiswa dibimbing untuk menjawab pertanyaan
minggu depan saya bisa buat apa dari perkuliahan ini”. Dengan demikian, semua rencana perkuliahan
sedapatnya diramu dalam bentuk proyek yang mewajibkan mahasiswa untuk
mengkonstruksi proyek-proyek pembelajaran dalam uraian-uraian sistematis,
berupa artikel, esei, dan lain-lain berdasarkan hasil pengamatan dan pengalamannya
sendiri. Hemat Prof. Steph, ilustrasi ini adalah satu contoh dari sekian banyak
model dan pendekatan pembelajaran yang bisa diterapkan. Tentu melalui hasil
pencermatan Bapak/Ibu dosen atas karakteristik, keluasan, dan kedalaman mata
kuliah yang diajarkan. Selain harapan dalam domain pembelajaran, bidang
penelitian dan pengabdian kepada masyarakan juga menjadi perhatian rektor.
“Kita tetap konsentrasi pada tiga darma, yakni pendidikan dan pengajaran,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Dengan begini lembaga mampu
memiliki reputasi yang baik”, tegasnya mengakhiri pertemuan.
Yayasan Perguruan Tinggi Flores (Yapertif) selalu
mendukung peningkatkan kapasitas dan kapabilitas keilmuan para dosen melalui
penguatan tri dharma perguruan tinggi, meliputi pendidikan dan pengajaran,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. “Dukungan selalu akan Yapertif
berikan dalam berbagai bentuk, baik dana, sarana dan prasarana dan berbagai
kebutuhan pembelajaran lain untuk meningkatkan kapasitas dosen dan mempermudah
proses belajar mengajar mahasiswa dan dosen. Dukungan ini kita berikan juga
bertujuan untuk pencapaian visi Uniflor sebagai magnet di Indonesia Timur”,
kata Ketua Yapertif Dr. Laurentius Dominicus Gadi Djou, Akt., beberapa waktu lalu di ruang
kerjanya.
Yapertif memberi apresiasi kepada seluruh civitas
academika yang telah melaksanakan program akademik semester Ganjil 2017/2018
dengan baik. Pelaksanaan kegiatan akademik yang seperti ini kami harapkan untuk
tetap dipertahankan pada semester yang akan datang. Dengan begitu, mahasiswa
mendapat pelayanan akademik yang maksimal. “Saya sudah tegaskan kepada semua
kepala tata usaha di masing-masing program studi untuk memberikan pelayanan
akademik secara cepat dan tepat kepada mahasiswa. Kita ingin agar semua
mahasiswa mendapat pelayanan yang maksimal. Jangan menunda pekerjaan, apalagi
berakibat merugikan mahasiswa” demikian
harap Dr. Lory. (*).