Ada sesuatu yang rasanya mulai lepas
dari tangan
dan meluncur lewat sela-sela jari kita
tak begitu jelas
tapi kini kita mulai merasakannya
abu-abu warnanya
Kita saksikan air danau
yang semakin surut jadinya
Burung-burung kecil
tak lagi berkicau pagi hari
Hutan kehilangan
ranting
Ranting kehilangan daun
Daun kehilangan dahan
Dahan kehilangan
hutan
Kita saksikan zat asam
didesak asam arang
dan karbon dioksid itu
menggilas paru-paru
Gunung membawa abu
Abu membawa batu
Batu membawa lindu
Lindu membawa longsor
Longsor membawa air
Air membawa banjir
Banjir
air
mata
Bisakah kita membaca tanda-tanda?
Allah
Kami telah membaca gempa
Kami telah disapu banjir
Kami telah dihalau api dan hama
Kami telah dihujani abu dan batu
Allah
Ampuni dosa-dosa kami
Beri kami kearifan membaca tanda-tanda
mulai lepas dari tangan
akan meluncur lewat sela-sela jari
Karena ada sesuatu yang mulanya
tak begitu jelas
tapi kini kami
mulai
merindukannya
Ø Puisi
ini sebetulnya menggambarkan sebuah keprihatinan alam dan para pelakunya.
Dengan demikian, ada kobaran harapan, kecintaan, serta upaya untuk melestarikan
alam yang adalah sumber segala hidup di bumi dan dunia.
Ø Kita
bisa begitu gampang menyaksikan polusi dan sampah berserakan di mana-mana.
Inilah keserakahan manusia terhadap alam.
Ø Mungkinkah
masih tumbuh sikap dan perilaku untuk memelihara alam yang indah, agar tetap
awet dan lestari.
Ø Puisi ini juga menggambarkan adanya perubahan pola
perilaku, pikiran, dan sikap terhadap alam. Perubahan-perubahan dimaksud
memprlihatkan kerusakan alam di mana-mana.
Aktivitas pertambangan, penebangan, anomali cuaca, adalah contoh nyata
betapa kita mulai resah dengan perubahan pola perilaku dan gaya hidup modern.
Ø Puisi
ini juga menggambarkan latar belakang kehidupan seorang Taufik Ismail yang
adalah seorang sarjan kehewanan, namun memiliki keberpihakan yang amat sangat
tinggi, dalam, dan sempurna akan proses pelestarian hutan.
Carilah informasi latar belakang kehidupan Taufik Ismail
sehingga dia menciptakan puisi ini. Bandingkan dengan puisi ”Kupu-kupu Dalam
Buku”, karya Taufik Ismail.