Merungge, akrab di telinga sebagai "kelor" atau dalam bahasa Lamaholot di Imulolong disebut "motong". Kata ini tiba-tiba menyeruak ke bumi NTT, ketika Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat memperkenalkannya saat debat capres gubernur beberapa saat lalu. Merungge (motong) lagi-laģi mendapat tempat spesial ketika orang nomor satu NTT ini menegaskannya di hadapan ratusan lulusan Uniflor, beserta orang tuanya pada Sabtu, 20 Oktober 2018 sebagai tanaman yang wajib di konsumsi oleh warga kepulauan ini.
Bagi anak-anak Flores bagian timur, Lembata, dan Alor, motong menjadi sayur paling "enak" untuk menemani jagung titi. Lezat memang. Karena itu, bagi mereka imbauan ini bukan hal baru, sesuatu yang biasa.
Mari kita tanam rame-rame merungge, terutama alumni Uniflor yang baru di wisuda untuk menangkap himbauan ini sebagai peluang usaha. (*)