Tak seorang pun yang telah mencapai kedewasaan penuh. Tak seorang pun juga pernah mencapai kepenuhan hidup. Kita adalah angka ganjil yang sedang menuju ke arah penggenapan (John Powel).
Secara fisikal dan adil, diri manusia selalu dipandang dari dua sisi yang berbeda. Atas vs bawah, kiri vs kanan, kaki vs tangan, dan beberapa anatomi tubuh lain yang selalu opositif. Keberbedaan cara melihat tubuh tersebut secara aktualitas sesungguhnya menampilkan salah satu bobot penilaian yang lain yakni kenyataan akan "keseimbangan" anatomi tubuh untuk menerima yang lain. Bahwa diri kita secara individual juga sebagai sosial untuk menerima yang lain. Manusia adalah angka ganjil menuju angka genap. Karena dengan demikian, kita akan kuat secara individu karena ditopang oleh individu yang lain. Untuk menuju keseimbangan tersebut kita butuh waktu. Butuh proses panjang untuk mencapai keseimbangan tersebut.
Jalan panjang mengibaratkan bahwa manusia sedang menuju ke batas kehidupan. Menuju demarkasi cakrawala. Dan, jatuh bangun, susah payah adalah batu-batu kecil yang selalu menerjang perjalanan itu. Sebagai manusia yang punya akal dan budi kita pun memiliki daya tahan, tahan banting untuk terus maju mencapai kesuksesan tersebut.
Kita mampu meraihnya. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar