Program KKN (Kuliah Kerja Nyata) Universitas Flores
(Uniflor) 2016 memberi penekanan khusus kepada mahasiswa untuk “peduli” dengan
sesama, lingkungan, dan peduli dengan diri sendiri. “KKN sebenarnya hendak
mengajak Anda untuk kembali ke tengah masyarakat dan menjadikan masyarakat
sebagai medan pengabdian setelah sekian lama Anda bergumul dengan teori dan
aneka konsep di bangku kuliah. Waktu inilah menjadi kesempatan untuk
membuktikan bahwa aneka pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang telah Anda
peroleh tersebut dapat diaktualisasikan dengan baik untuk kesejahteraan
masyarakat”. Ajakan ini disampaikan oleh Rektor Uniflor Prof.
Dr. Stephanus Djawanai, M.A., ketika membuka kegiatan KKN Uniflor 2016, Selasa, 2
Agustus 2016, di Auditorium H.J.Gadi Djou, Jalan Sam Ratulangi Ende.
Lanjut
Prof. Steph paradigma ini diambil agar mahasiswa jangan sampai “terputus”
dengan masyarakatnya. Mahasiswa harus kembali ke masyarakat untuk ikut serta
terlibat penuh dalam memecahkan masalah-masalah kemasyarakatan. Masayarakat,
menurut Prof. Steph adalah laboratorium mini bagi mahasiswa untuk terus
belajar, berkarya, kekerja keras, hidup bermasyarakat, peduli dengan orang
lain, belajar jujur, disiplin, serta bertanggung jawab. Gagasan Prof Steph ini
seiring dengan visi Uniflor untuk menjadikan seluruh sivitas akademiknya sebagai
mediator budaya. “Mahasiswa peserta KKN ini perlu meresapi visi ini secara
mendalam. Mahasiswa dituntut untuk menjadi jembatan atau penghubung antara
budaya tradisional dengan budaya modern, dan tetap berpijak pada daya atau
nilai-nilai kearifan lokal yang tumbuh dan hidup di tengan masyarakat. Itulah
sebabnya, saya mendorong Anda untuk memiliki kepedulian dengan kehidupan
di sekitar Anda”, tuturnya
Menurutnya, KKN
yang mulai diluncurkan tahun 1971 di UGM Yogyakarta oleh Prof. Dr. Koesnadi
Hardjasumantri melalui pengerahan tenaga mahasiswa (PTM). Misi awal inilah yang
diteruskan oleh mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan dalam
program Indonesia Mengajar (IM). Sebuah program untuk membangun solidaritas dan
kepedulian pendidikan bagi masayarakat Indonesia, terutama masyarakat yang
tinggal di daerah pedesaan.
Pada kesempatan
yang sama, Ketua Panitya Yohanes Paulus Luciany,S.E.,M.Si., mengatakan bahwa
mulai tahun 2016 ini, kegiatan Uniflor mengembangkan empat jenis kegiatan KKN,
antara lain (1) KKN berbasis tematik yang sasarannya menyesuaikan dengan
program dan permasalahan di desa; (2) KKN berbasis lokasi dengan konsentrasi di
tiga pasar di kota Ende, yakni pasar Mbongawani, pasar Potulando, dan pasar
Wolowona; (3) KKN berbasis kemitraan yang lokasinya adalah kebun misi Bhoanawa,
BBK St.Konrardus Ende, dan kebun pertanian Uniflor; dan (4) KKN kemitraan
antara Universitas Negeri Yogyakarta dan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Sebut
Yance, KKN 2016 ini akan berlangsung mulai tanggal 8 Agustus dan berakhir 16
September 2016. Jumlah peserta sebanyak 1051 orang. Dari jumlah peserta ini,
sebanyak 200 orang akan melaksanakan KKN di Kecamatan Adonara Barat dan Adonara
Tengah di Kabupaten Flores Timur, dan 851 lainnya akan melaksanakan KKN di
Kabupaten Ende, yang tersebar di Kecamatan Detusoko, Maurole, Kelimutu,
Wolowaru, dan Kecamatan Ende. (Laporan Alexander
Bala Gawen).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar