Halaman

Sabtu, 16 Mei 2020

KKN Universitas Flores 2016: Mendorong Mahasiswa Untuk Peduli




Program KKN (Kuliah Kerja Nyata) Universitas Flores (Uniflor) 2016 memberi penekanan khusus kepada mahasiswa untuk “peduli” dengan sesama, lingkungan, dan peduli dengan diri sendiri. “KKN sebenarnya hendak mengajak Anda untuk kembali ke tengah masyarakat dan menjadikan masyarakat sebagai medan pengabdian setelah sekian lama Anda bergumul dengan teori dan aneka konsep di bangku kuliah. Waktu inilah menjadi kesempatan untuk membuktikan bahwa aneka pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang telah Anda peroleh tersebut dapat diaktualisasikan dengan baik untuk kesejahteraan masyarakat”. Ajakan ini disampaikan oleh Rektor Uniflor Prof. Dr. Stephanus Djawanai, M.A., ketika membuka kegiatan KKN Uniflor 2016, Selasa, 2 Agustus 2016, di Auditorium H.J.Gadi Djou, Jalan Sam Ratulangi Ende.
Lanjut Prof. Steph paradigma ini diambil agar mahasiswa jangan sampai “terputus” dengan masyarakatnya. Mahasiswa harus kembali ke masyarakat untuk ikut serta terlibat penuh dalam memecahkan masalah-masalah kemasyarakatan. Masayarakat, menurut Prof. Steph adalah laboratorium mini bagi mahasiswa untuk terus belajar, berkarya, kekerja keras, hidup bermasyarakat, peduli dengan orang lain, belajar jujur, disiplin, serta bertanggung jawab. Gagasan Prof Steph ini seiring dengan visi Uniflor untuk menjadikan seluruh sivitas akademiknya sebagai mediator budaya. “Mahasiswa peserta KKN ini perlu meresapi visi ini secara mendalam. Mahasiswa dituntut untuk menjadi jembatan atau penghubung antara budaya tradisional dengan budaya modern, dan tetap berpijak pada daya atau nilai-nilai kearifan lokal yang tumbuh dan hidup di tengan masyarakat. Itulah sebabnya, saya mendorong Anda untuk memiliki kepedulian dengan kehidupan di sekitar Anda”, tuturnya
Menurutnya, KKN yang mulai diluncurkan tahun 1971 di UGM Yogyakarta oleh Prof. Dr. Koesnadi Hardjasumantri melalui pengerahan tenaga mahasiswa (PTM). Misi awal inilah yang diteruskan oleh mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan dalam program Indonesia Mengajar (IM). Sebuah program untuk membangun solidaritas dan kepedulian pendidikan bagi masayarakat Indonesia, terutama masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Panitya Yohanes Paulus Luciany,S.E.,M.Si., mengatakan bahwa mulai tahun 2016 ini, kegiatan Uniflor mengembangkan empat jenis kegiatan KKN, antara lain (1) KKN berbasis tematik yang sasarannya menyesuaikan dengan program dan permasalahan di desa; (2) KKN berbasis lokasi dengan konsentrasi di tiga pasar di kota Ende, yakni pasar Mbongawani, pasar Potulando, dan pasar Wolowona; (3) KKN berbasis kemitraan yang lokasinya adalah kebun misi Bhoanawa, BBK St.Konrardus Ende, dan kebun pertanian Uniflor; dan (4) KKN kemitraan antara Universitas Negeri Yogyakarta dan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Sebut Yance, KKN 2016 ini akan berlangsung mulai tanggal 8 Agustus dan berakhir 16 September 2016. Jumlah peserta sebanyak 1051 orang. Dari jumlah peserta ini, sebanyak 200 orang akan melaksanakan KKN di Kecamatan Adonara Barat dan Adonara Tengah di Kabupaten Flores Timur, dan 851 lainnya akan melaksanakan KKN di Kabupaten Ende, yang tersebar di Kecamatan Detusoko, Maurole, Kelimutu, Wolowaru, dan Kecamatan Ende. (Laporan  Alexander Bala Gawen).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar