Halaman

Selasa, 30 Mei 2023

Pembelajaran Berbasis Teks

 

Pembelajaran bahasa Indonesia, termasuk aspek sastra dalam kurikulum 2013 menggunakan pendekatan teks (Mahsun, 2013a). Dengan berbasis teks atau melalaui penyajian berbagai teks berbais realitas keseharian diharapkan siswa menggunakan bahasa tidak saja sebagai sarana komunikasi, tetapi penting sebagai sarana mengembangkan kemampuan berpikir. Kemampuan berpikir sebagai sasaran pembelajaran berbasis teks ini merupakan suatu keniscayaan dalam masa sekarang ini.

Teks Dalam Kurikulum

Pengertian teks dalam kurikulum ini berbeda dengan pengertian teks selama ini yang hanya diartikan sebagai wacana tertulis. (Alwi,et al, 2002:1159). Teks itu adalah ungkapan pikiran manusia yang lengkap yang di dalamnya ada situasi dan konteksnya (Mahsun, 2013a). Teks dibentukoleh konteks situasi penggunaan bahasa yang di dalamnya ada register atau ragam bahasa yang melatarbelakangi lahirnya teks tersebut. Mahsun (2013b) menyatakan bahwa bahasa yang muncul berdasarkan konteks situasi inilah yang menghasilkan register atau bahasa sebagai teks.



Maryanto (Kompas, 3 April 2013) juga mengatakan bahwa yang dimaksud dengan teks dalam kurikulum 2013 adalah berbentuk tulisan, lisan, dan bahkan multimodal, seperti gambar. Pengertian ini setara dengan pendapat Kim dan Gillman (2008: 114) yang membedakan teks dengan istilah visual text dan spoken text. Teks sastra dalam kurikulum 2013 merupakan pembahasan yang penting dalam pembelajaran sastra. Keberadaan pembelajaran sastra selama ini sering dipermasalahkan bahkan sering terjadi beda pendapat, pro dan kontra. Pendapat yang pro menganggap pembelajaran sastra sangat penting dalam rangka ikut membentuk watak siswa, sedangkan pendapat yang kontra menganggap bahwa sastra tidak penting dan membuang-buang jam pembelajaran. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar