Berbicara di depan umum
(public speaking) menghendaki
penguasaan bahasa yang runtut, sistematis, dan lancar. Selain itu, persyaratan
lain yang perlu diperhatikan, misalnya
keberanian, ketenangan sikap, pandangan menyeluruh ke pesertagerak-gerik yang
luwes dan tidak kaku dan cemas, serta urutan penyampaian gagasan yang teratur.
Sebenarnya, persiapan yang dilakukan antara penyajian lisan dan penyajian tulis memiliki banyak kesamaan. Perbedaan mendasar keduanya dalam hal ini, yaitu (1) penyajian lisan mengutamakan gerak-gerik, sikap, hubungan langsung dengan hadirin, sedangkan komposisi tertulis tidak demikian, dan (2) penyajian lisan tidak ada kebebasan bagi pendengar untuk memilih bahan mana yang harus didahulukan dan bahan mana yang dapat diabaikan. Pendengar harus mendengar seluruh sajian dari pembicara, dan dalam penyajian tulis pembaca bebas memilih mana yang dianggap menarik, dan bagian lain ditunda atau diabaikan (Keraf, 2004: 359).
Metode Berbicara di Depan Umum
Jenis-jenis public speaking atau penyajian lisan, di
antaranya pidato, ceramah, orasi, presentasi, menjadi pemateri diskusi,
mengajar di kelas, memberikan briefing,
memandu acara: Master of Ceremony/Pembawa
Acara/Host), dan memimpin rapat atau
berbicara dalam rapat. Dari segi metode atau cara penyajian lisan, dikenal
empat metode public speaking (Keraf,
2004: 359–361) sebagai berikut.
1) Ad Libitum/Impromptu, yakni public
speaking secara mendadak, tanpa persiapan. Dalam dunia
siaran, Ad Libitum artinya berbicara tanpa naskah (script).
2) Manuscript/Reading Complete Text,
yakni public speaking dengan cara
membaca naskah pidato yang sudah disiapkan. Biasanya dilakukan pejabat negara
atau mereka yang memberi sambutan di acara remi/formal.
3) Memoriter/Memorizing,
yakni public speaking dengan
menyampaikan hafalan naskah pidato.
4) Ekstempore/Using Note,
yakni public speaking dengan bantuan
catatan, pointer, garis besar materi (outline),
atau slide materi yang ditayangkan di layar melalui infocus atau LCD
Projector.
Cara
public speaking "Using Note"
dipandang sebagai cara public speaking
terbaik karena bebas berimprovisasi, menjaga kontak mata, lebih komunikatif,
dan pembicaraan "terkendali" dengan sistematika materi yang dibuat
dalam catatan/makalah/slide. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar