Halaman

Sabtu, 04 Maret 2023

Pendidikan sebagai Paidea


Pendidikan adalah rekayasa pembudayaan manusia. Pendidikan sebagai paidea dengan tujuan agar manusia benar-benar dibebaskan dari ketidakmatangan, kebodohan untuk menjadi seorang yang berbudaya dan memiliki humanitas yang matang secara intelek maupun kultural. Dengan begitu, manusia akan ikut andil dan turut terlibat secara optimal dalam kehidupan sosial budaya masyarakat.

Proses pendidikan yang dilaksanakan diupayakan agar anak manusia dapat memiliki keseimbangan persona secara memadai. Berbagai definisi untuk melukiskan perihal ini telah cukup banyak diutarakan berbagai tokoh dari kalangan yang berbeda. Tentu juga dalam persepektif keilmuan yang berbeda pula. Salah satu yang relevan dengan uraian ini adalah definisi yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantoro. Beliau menjelaskan bahwa pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan budi pekerti, berupa kekuatan batin, karakter, dan pikiran (intelect), serta tubuh anak.

Upaya yang dilakukan agar anak mencapai keseimbangan diri yang optimal dan memadai adalah melalui penyelenggaraan pendidikan formal di sekolah. Unit penting penyelenggaraan pendidikan di sekolah sebagai konkritisasi optimalisasi potensi peserta didik tampak pada desain kurikulum yang dirancang dan dioperasionalkan dalam pembelajaran di kelas maupun di luar kelas. Rancang bangun kurikulum menjadi petunjuk tentang ketercapaian potensi pada diri anak didik. Dengan demikian, kurikulum menjadi "roh" atau jantung pelaksanaan pendisikan di sekolah.

Kurikulum pendidikan dirancang tidak hanya untuk keuntungan mahasiswa secara individu, tetapi memungkinkan mereka untuk berhasil secara kompetitif, menggerakkan dunia ekonomi juga diperuntukkan untuk kepentingan masyarakat luas (Fung, 2017:156). Oleh karena itu, kurikulum sedapatnya dirancang, disusun mengikuti proses atau alur kerja yang akuntabel, terutama menyerap berbagai aspirasi dari segenap pemangku kepentingan: guru, siswa, pengguna jasa, praktisi, ahli, dan elemen-elemen pedagogik lainnya. Rancang bangin dimaksud juga dengan mempertimbangkan umur dan  tingkat kemampuan para siswa. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar