Sabtu, 09 Januari 2021 mahasiswa
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Flores
menyelenggarakan pentas drama cerita rakyat dari Kabupaten Sikka yang berjudul Teka Iku. Drama yang dipentaskan oleh
mahasiswa semester V bertempat di Anjungan PBSI Uniflor.
“Saya memberi apresisasi yang setinggi-
tingginya kepada mahasiswa semester V untuk perjuangan sampai pementasan. Banyak
kendala dari proses latihan sampai pementasan, namun kuasa Tuhan dan leluhur acara
ini berlangsung luar biasa. Beberapa hal positif yang diungkapkan oleh Kaprodi
PBSI Dr. Drs. Yosef Demon Bataona, M.Hum., Pertama,
background
yang sederhana namun akting dari masing-masing pemeran sangat luar biasa
menjadikan panggunannya hidup,
kedua, masing-masing pemeran menjiwai
perannya, ketiga, busana daerah yang
natural, keempat, tata musik dan lampu
sangat
bagus, namun sedikit redup, yang membuat suasana sedikit gelap dengan latar
kain hitam, tetapi semangat benar-benar luar biasa, dan kelima, peran sutradara sangat luar biasa dalam memadu berbagai
karakter pemain menjadi utuh.
Drama
Teka Iku mengisahkan tentang rakyat
kecil yang dijajah, diperas, dipaksa, dan diwajibkan membayar pajak kelapa tiap
pohon empat buah tiap tiga bulan. Selama satu tahun 16 buah dan harus dihantar
ke pesisir untuk ditanam, dirawat, demi kepentingan Ratu Negeri Belanda dan
para raja/ratu tawa tana. Teka Iku
muak atas perbuatan dan tingkah laku penjajah yang dijuluki Ata Bura Pikut Saan
bersama para penjilat yang juga dikatakan anjing belang penjilat (ahu kela lea tai).
Pementasan drama yang dilakukan
sangat bagus. Selama kurang lebih 2 bulan berlatih, mahasiswa mampu menampilkan
pementasan yang meriah seperti ini. Apresiasi dari bapak/ ibu dosen pun luar
biasa. Saya dapat melihat dan merasakannya ketika mereka sedang berlatih, kerja
sama dan rasa kekeluargaan yang sangat erat itu terbangun, dari sutradara dan
tim pemain atau pemeran. Pementasan drama dapat memberikan kontribusi nilai
hidup terhadap mahasiswa dalam kehidupannya sehari- hari. Dalam ranah pembelajaran
drama dapat memberikan kontribusi pengetahuan dan kepandaian, misalnya dalam
kaitannya dengan pembelajaran bahasa, kesusastraan, bersifat permainan,
memberikan pengertian baru, berlatih gerak, menyanyi, menyesuaikan kata dengan
pikiran, rasa, kemauan dan mengajarkan adat sopan santun, demikan Ibu Encys, pengampu dan pelatih drama Teka Iku. “Semoga kegiatan ini bisa dikemas lebih
menarik untuk menjadi nilai jual prodi ke depan”, harap Eta Larasati, dosen
PBSI Ende. (Tim Lota PBSI).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar